Pelangi atau bianglala, terjadi pada saat cahaya matahari bersinar pada tetesan air dan biasanya terjadi pada atmosfer setelah hujan. Ini merupakan busur spektrum besar yang terjadi akibat pembiasan cahaya matahari dan butir air. Cahaya matahari yang terdiri dari bermacam warna (polikromatik) melewati butir air dan untuk selanjutnya terjadi pembiasan. Pembiasan cahaya ini mirip dengan yang terjadi pada prisma kaca, mata kita biasanya menangkap tujuh warna berbeda yang terdapat pada cahaya matahari, yaitu merah, kuning, hijau, biru, ungu, nila dan jingga.
Pelangi bulan ( moonbow) adalah salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Moonbow terjadi saat malam hari, saat matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas matahari.
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah, bulan memang benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri, bulan “meneruskan” cahaya dari matahari, bila pelangi siang hari terjadi karena pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.
Beberapa tempat di dunia sering menampilkan moonbow, salah satunya adalah air terjun Victoria di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Selain itu, air terjun Cumberland, dekat Corbin, Kentucky di Amerika Serikat juga sering dilaporkan terlihat moonbow disana.
Moonbow akan terlihat pada saat bulan purnama (full moon) ataupun pada saat bulan hampir mencapai purnama, mata kita biasanya agak sulit melihat perbedaan warna yang tampil pada moonbow, tapi kamera dapat menangkap warna-warna yang tampil “dengan sempurna”. Mata kita biasanya hanya bisa menangkap warna putih, dimana warna putih merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, yang terjadi pada cahaya matahari. Tapi, bila cahaya bulan sangat terang, pelangi merah biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang. Moonbow biasanya terlihat berlawanan dengan posisi bulan dan terlihat “begitu sempurna” pada saat terjadi bulan purnama secara penuh.
Minggu, 1 November 2009, di Richmond, North Yorkshire, pelangi terlihat dilangit pada saat matahari telah tenggelam, dan bulan menunjukkan “kedigdayaannya” menampilkan pelangi yang mempesona, ini mungkin disebabkan pembiasan cahaya kristal es diatas atmosfer. Saat itu sekitar jam 19.00, seorang fotografer berhasil mengabadikan pelangi tersebut, ia melihatnya pada saat mengendarai mobil dalam perjalanan menuju rumahnya. Dengan pengambilan gambar menggunakan kamera digital, terlihat beraneka ragam warna pada pelangi, dan tidak hanya terlihat satu buah warna putih, seperti yang biasanya ditangkap mata manusia.
Moonbow memang sangat jarang terjadi, perlu kondisi dan kriteria khusus yang menyebabkan kondisi ini akan terjadi, yaitu posisi bulan berada pada titik rendah (sekitar kurang dari 42 derajat di langit), ada hujan berlawanan dengan bulan, dan langit telah gelap. Mungkin suatu saat, anda beruntung dapat melihat langsung fenomena ini.
Pelangi bulan ( moonbow) adalah salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Moonbow terjadi saat malam hari, saat matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas matahari.
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah, bulan memang benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri, bulan “meneruskan” cahaya dari matahari, bila pelangi siang hari terjadi karena pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.
Beberapa tempat di dunia sering menampilkan moonbow, salah satunya adalah air terjun Victoria di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Selain itu, air terjun Cumberland, dekat Corbin, Kentucky di Amerika Serikat juga sering dilaporkan terlihat moonbow disana.
Moonbow akan terlihat pada saat bulan purnama (full moon) ataupun pada saat bulan hampir mencapai purnama, mata kita biasanya agak sulit melihat perbedaan warna yang tampil pada moonbow, tapi kamera dapat menangkap warna-warna yang tampil “dengan sempurna”. Mata kita biasanya hanya bisa menangkap warna putih, dimana warna putih merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, yang terjadi pada cahaya matahari. Tapi, bila cahaya bulan sangat terang, pelangi merah biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang. Moonbow biasanya terlihat berlawanan dengan posisi bulan dan terlihat “begitu sempurna” pada saat terjadi bulan purnama secara penuh.
Minggu, 1 November 2009, di Richmond, North Yorkshire, pelangi terlihat dilangit pada saat matahari telah tenggelam, dan bulan menunjukkan “kedigdayaannya” menampilkan pelangi yang mempesona, ini mungkin disebabkan pembiasan cahaya kristal es diatas atmosfer. Saat itu sekitar jam 19.00, seorang fotografer berhasil mengabadikan pelangi tersebut, ia melihatnya pada saat mengendarai mobil dalam perjalanan menuju rumahnya. Dengan pengambilan gambar menggunakan kamera digital, terlihat beraneka ragam warna pada pelangi, dan tidak hanya terlihat satu buah warna putih, seperti yang biasanya ditangkap mata manusia.
Moonbow memang sangat jarang terjadi, perlu kondisi dan kriteria khusus yang menyebabkan kondisi ini akan terjadi, yaitu posisi bulan berada pada titik rendah (sekitar kurang dari 42 derajat di langit), ada hujan berlawanan dengan bulan, dan langit telah gelap. Mungkin suatu saat, anda beruntung dapat melihat langsung fenomena ini.
Comments
Post a Comment