SYDNEY – Sejenis katak yang diduga telah punah 30 tahun lalu, kembali ditemukan di tanah pertanian terpencil di Australia. Penemuan kembali katak lonceng bertotol kuning ini mengingatkan kembali perlunya perlindungan terhadap lingkungan supaya keindahan warna dan suara katak itu bisa dinikmati generasi mendatang.
Katak itu ditemukan kembali oleh Luke Pearce, seorang petugas konservasi pada Oktober 2008 saat ia meneliti spesies ikan langka di Southern Tablelands negara bagian New South Wales.
Waktu itu Luke tengah mencari ikan perch pigmi di sungai berarus. Matanya tiba-tiba tertuju pada titik kuning di dekat air yang ternyata seekor katak. Ia langsung merasa bahwa katak yang ia lihat itu istimewa. Meski demikian, karena keahliannya adalah meneliti ikan, ia tidak menyimpulkan apapun. Luke baru kembali ke lokasi itu tahun 2009 bersama ahli-ahli katak yang memastikan bahwa yang dijumpai adalah katak yang dianggap sudah punah.
Ketika diteliti lagi, ternyata di daerah itu ada koloni yang terdiri dari sekitar 100 ekor katak lonceng bertotol kuning. "Menemukan spesies yang selama 30 tahun tak pernah terlihat dan diduga telah punah adalah sesuatu yang amat hebat," ujar Dave Hunter, petugas yang mengurusi satwa langka di Departemen Air dan Perubahan Iklim. "Ini memberi harapan pada kita untuk menemukan spesies-spesies lain yang diduga punah namun sebenarnya masih ada."
Adapun temuan ini memang sengaja tidak dipublikasikan hingga sekarang agar para peneliti bisa melakukan langkah-langkah perlindungan terhadap katak tersebut, terutama dari perburuan oleh manusia.
Temuan katak ini juga dianggap sangat signifikan, sehingga ada harapan ilmuwan bisa menemukan hewan lain seperti srigala tasmania yang dianggap punah. Srigala Tasmania terakhir mati di kebun binatang tahun 1933, walau beberapa orang mengaku masih melihatnya.
Sebagai tambahan, tujuh dari 216 spesies katak Australia telah menghilang dari habitatnya selama 30 tahun terakhir. Sementara selusin lainnya berada dalam kondisi kritis atau terancam punah.
sumber : KOMPAS.com
Katak itu ditemukan kembali oleh Luke Pearce, seorang petugas konservasi pada Oktober 2008 saat ia meneliti spesies ikan langka di Southern Tablelands negara bagian New South Wales.
Waktu itu Luke tengah mencari ikan perch pigmi di sungai berarus. Matanya tiba-tiba tertuju pada titik kuning di dekat air yang ternyata seekor katak. Ia langsung merasa bahwa katak yang ia lihat itu istimewa. Meski demikian, karena keahliannya adalah meneliti ikan, ia tidak menyimpulkan apapun. Luke baru kembali ke lokasi itu tahun 2009 bersama ahli-ahli katak yang memastikan bahwa yang dijumpai adalah katak yang dianggap sudah punah.
Ketika diteliti lagi, ternyata di daerah itu ada koloni yang terdiri dari sekitar 100 ekor katak lonceng bertotol kuning. "Menemukan spesies yang selama 30 tahun tak pernah terlihat dan diduga telah punah adalah sesuatu yang amat hebat," ujar Dave Hunter, petugas yang mengurusi satwa langka di Departemen Air dan Perubahan Iklim. "Ini memberi harapan pada kita untuk menemukan spesies-spesies lain yang diduga punah namun sebenarnya masih ada."
Adapun temuan ini memang sengaja tidak dipublikasikan hingga sekarang agar para peneliti bisa melakukan langkah-langkah perlindungan terhadap katak tersebut, terutama dari perburuan oleh manusia.
Temuan katak ini juga dianggap sangat signifikan, sehingga ada harapan ilmuwan bisa menemukan hewan lain seperti srigala tasmania yang dianggap punah. Srigala Tasmania terakhir mati di kebun binatang tahun 1933, walau beberapa orang mengaku masih melihatnya.
Sebagai tambahan, tujuh dari 216 spesies katak Australia telah menghilang dari habitatnya selama 30 tahun terakhir. Sementara selusin lainnya berada dalam kondisi kritis atau terancam punah.
sumber : KOMPAS.com
hem...akyu paling takut yg namanya katak....
ReplyDeletetapi posting, anda keren sob....
soal takut ma katak jd teringat ninja hatori,,, wkwkwk
ReplyDeletetapi thnks sob telah berkenan koment postingan ku... hehehe