Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2010

Kisah Penelitian Kodok Bermata Biru

Mata Amir Hamidy berbinar saat melihat foto yang disodorkan sejawatnya Adiinggar Ul-Hasanah. Dalam foto itu tampak seekor kodok bermata biru. Peneliti Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Puslit Biologi, LIPI itu yakin, jenis ini belum pernah dikenal sebelumnya. Amir memang sedang studi master dengan topik taksonomi kodok genus Leptobrachium. Berbulan-bulan ia memeriksa dan mengkaji spesimen Leptobrachium yang tersimpan museum-museum di Malaysia, di Jepang, dan tentunya di Indonesia (MZB). Kegiatannya sehari-hari mengukur dan membandingkan secara detail semua karakter morfologi semua specimen tersebut. "Salah satu spesimen yang saya periksa memiliki karakter yang unik, dan berbeda dengan Leptobrachium lainnya dari Sumatra, yakni L. hasseltii, L. nigrops dan L. hendriksoni, yaitu tidak memiliki pola warna pada bagian atas tubuh dan sekitar posterior pahanya," tulis Amir dalam surat elektronik pada Kompas.com. Namun saat itu ia masih dipenuhi rasa ingin tahu karena belum melihat

Ada Udang Hidup di Kedalaman 180 Meter Es Antartika

WASHINGTON – Penemuan ini menantang anggapan umum tentang kemampuan bertahan dari organisme kompleks, yakni organisme yang lebih dari sekadar bakteri atau berbentuk sel tunggal saja. Kalau ada udang bisa bermain-main di bawah lapisan es 180 meter, bagaimana di bulan Jupiter, Europa, yang tertutup es? Para ilmuwan menemukan fauna dari keluarga udang-udangan dan juga ubur-ubur yang bertahan hidup di bawah lapisan tebal es di Antartika, yang mana tadinya disangka tak mungkin ada binatang yang bisa bertahan di tempat seperti itu. Di bawah lapisan es setebal 600 kaki, atau kira-kira 180 meter, dan tanpa sinar matahari, tadinya para ilmuwan berasumsi hanya mikroba yang bisa bertahan hidup. Betapa terkejutnya tim NASA ketika mereka menurunkan kamera untuk menelusuri perairan di bawah lapisan es Antartika. Seekor hewan seperti udang berenang mendekat lalu hinggap di kabel kamera. Para ilmuwan juga menemukan bekas tentakel yang diduga berasal dari sejenis ubur-ubur. "Tadinya kami berasum

Kisah Dinosaurus yang Belum Usai

Kisah tentang dinosaurus selalu menarik. Misteri yang menyelimutinya selalu menunggu untuk terus dan terus dikuak. Para ahli pun tak pernah kekurangan isu tentang hewan purba yang satu ini. Perdebatan ilmiah, pertanyaan ontologis, terus bergulir: apakah sebenarnya "dinosaurus" itu? Apakah benar dinosaurus itu termasuk jenis burung? Mengaitkan dinosaurus dengan burung adalah perdebatan tak kunjung usai yang sudah dimulai sejak abad ke-19. Ketika itu, jejak kaki dinosaurus disalah tafsir sebagai jejak kaki burung (Glut, Dinosaurus-The Encyclopedia, 1997). Yang paling awal dianggap sebagai burung, yaitu genus Archaeopteryx—yang memiliki bulu (feathers), tetapi juga gigi dan berbagai ciri-ciri reptil lainnya. Dia dinobatkan sebagai ”burung yang tak terbantahkan yang pertama” (Currie dan Zhao, 1993). Spesimen fosil pertama spesies Archaeopteryx lithographica ditemukan pada 1860 di lapisan Solnhofen Limestone (lapisan zaman Upper Jurassic) di Franconia, Bavaria. Temuan tersebut men

Ribuan Jejak Dinosaurus Ditemukan di China

JAKARTA — Lebih dari 3.000 jejak dinosaurus ditemukan di China. Demikian laporan dari media resmi China, Minggu (7/2/2010). Jejak dinosaurus tersebut ditemukan di kawasan yang disebut-sebut sebagai tempat terkaya akan tulang belulang binatang purba yang telah menjadi fosil. Jejak yang ditemukan diperkirakan berusia lebih dari 100 juta tahun. Penemuan itu terjadi setelah dilakukan evakuasi selama tiga bulan di sebuah selokan di Zhucheng, sebelah timur Provinsi Shandong, demikian dituliskan kantor berita Xinhua. Jejak tersebut berukuran panjang 10 sentimeter-80 sentimeter dan berasal dari sekurangnya enam jenis dinosaurus yang berbeda, termasuk tyranosaurus. Sabtu (6/2), seorang ahli dari Chinese Academy of Sciences, Wang Haijun, mengatakan, jejak-jejak tersebut menghadap ke arah yang sama. Ini mengindikasikan pergerakan migrasi yang menandai kepanikan dari dinosaurus pemakan tumbuhan ini yang diduga diserang kelompok hewan pemangsa (predator) dinosaurus. Wang menambahkan, para ahli ark

Ternyata, Bayi Sudah Gemar Joget

Hasil riset baru-baru ini menunjukkan bahwa menari itu alami untuk bayi dan bayi lebih merespons ritme, tempo, serta musik dibandingkan kata-kata atau percakapan. Temuan ini didapatkan dengan mengamati 120 bayi dengan rentang usia lima bulan hingga dua tahun. Ternyata, manusia sejak bayi sudah ada kecenderungan untuk bergerak sesuai dengan ritme musik. "Riset kami menunjukkan bahwa ketukan lebih berpengaruh daripada melodi untuk menghasilkan respons terhadap bayi," tutur Marcel Zentner, psikolog dari Universitas York, Inggris. "Kami juga mendapatkan bahwa makin si bayi bisa menyesuaikan gerakannya dengan lagu, makin banyak ia tersenyum." Untuk menguji kecenderungan bayi bergoyang, para ilmuwan ini memainkan musik klasik, ketukan beritme, dan juga kata-kata pada sekumpulan bayi. Hasilnya diabadikan dalam video. Para ilmuwan juga mengikutsertakan sejumlah penari balet profesional untuk menganalisis kecocokan gerakan bayi dengan musik yang dimainkan. Selama percobaan i

Ada Mawar di Antariksa

Teleskop NASA memotret sebuah awan antariksa yang dipenuhi bintang-bintang baru yang ditaburi debu-debu ruang angkasa. Citra inframerah ini berasal dari kumpulan bintang baru yang dilabel Berkeley 59. Tiap bintangnya "baru" beberapa juta tahun dan karena warna-warni merah dan hijaunya, para ilmuwan NASA menyamakannya dengan sebuah mawar kosmis. Citra ini diambil oleh perangkat baru NASA, yaitu Penjelajah Survei Inframerah Berlingkup Lebar atau Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). Pengamat antariksa ini bernilai 320 juta dollar AS dan dibangun untuk memetakan seluruh langit dengan mendetail. Teleskop ini juga telah memotret asteroid gelap dan komet yang sebelumnya susah ditangkap citranya. Teleskop WISE milik NASA diperkirakan bisa menyelesaikan pemetaan langitnya dalam enam bulan lagi. Kembali pada mawar kosmis itu, cahaya merah di tengahnya adalah akibat panas yang dipancarkan oleh bintang-bintang dalam awan itu. Daerah hijau zamrud di pinggirannya adalah molekul-mole

Ayo Ikut Aksi Ubah Dunia Dalam 1 Jam

Worldwide Wildlife Fund for Nature atau WWF Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta, untuk berpartisipasi dalam program 60 Earth Hour 2010. Melalui program ini, WWF dan Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan aksi mematikan lampu selama satu jam pada Sabtu, 27 Maret 2010, mulai dari pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB. Aksi serempak yang juga dicanangkan di banyak negara di dunia tersebut digelar untuk mengantisipasi kondisi perubahan iklim dunia. Dengan gerakan mematikan lampu secara serempak selama satu jam, diharapkan warga dunia, termasuk masyarakat Indonesia, dapat berkontribusi dalam menghemat energi, menekan emisi karbon, sekaligus mengurangi dampak global warming di dunia. "Kami harapkan dengan aksi ini kita dapat melakukan antisipasi terhadap perubahan iklim dunia yang sudah semakin mengkhawatirkan. Apa yang kita lakukan sedikit memang, tapi saya yakin kalau dila

Planet Serupa Bumi yang Memiliki Air

PARIS — Para astronom telah menemukan sebuah planet serupa Bumi yang mayoritas permukaannya tertutup air. Planet itu berukuran lebih besar dengan radius 2,7 kali radius Bumi. Demikian diungkapkan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam journal ilmiah Nature, Rabu (16/12/2009). Planet yang kemudian disebut "Bumi Super" itu berada sejauh 42 tahun cahaya di sistem tata surya lain. Adapun satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya dalam setahun atau sekitar 9.460.730.472.580.800 kilometer. Penemuan planet GJ 1214b itu merupakan langkah maju dalam usaha pencarian planet lain yang mirip Bumi. Demikian dikatakan Geoffrey Marcy, peneliti dari Universitas California. Meski begitu, menurut penelitian di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, planet yang baru ditemukan itu terlalu panas untuk bisa mendukung kehidupan. "Kepadatannya menunjukkan bahwa, meski tiga perempat bagiannya ditutupi air dan seperempatnya batuan, ada petunjuk bahwa planet itu memiliki atmosfer

Ditemukan, Planet Serupa Jupiter yang Dingin

PARIS - Pencarian planet asing di luar tata surya kita mencapai babak baru dengan ditemukannya planet dingin seukuran Jupiter yang mengelilingi sebuah bintang. Temuan ini diharapkan membantu para peneliti mengungkap apa yang ada di luar tata surya kita. "Ini planet luar pertama yang bisa kita pelajari secara mendalam," ujar Claire Moutou, salah satu dari 60 astronom yang ambil bagian dalam penemuan tersebut. "Ini bisa menjadi batu Rosetta di bidang pencarian planet luar." Lebih dari 400 planet luar telah ditemukan sejak tahun 1995. Namun belum ada satupun yang benar-benar menyerupai Bumi kita, dalam arti bisa mendukung kehidupan. Kebanyakan planet itu berupa bola gas raksasa seperti Jupiter dan berada sangat dekat dengan bintang pusatnya sehingga suhunya membara sampai seribu derajat Celsius atau lebih. Sedangkan temuan baru yang dinamai CoRoT-9b ini relatif dingin dengan suhu permukaan antara 160 dan -20 derajat Celsius. Planet yang mengorbit bintangnya selama 95

Ada Petir di Atmosfer Titan, Adakah Kehidupan di Sana?

JAKARTA, RABU - Salah satu bulan Planet Saturnus yang bernama Titan mungkin objek selain Bumi yang mendukung kehidupan. Keyakinan para ilmuwan tersebut semakin kuat dengan dideteksinya petir di atmosfernya baru-baru ini. "Sejauh ini, memang belum terlihat petir di atmosfer titan," ujar Juan Antonio Morente, peneliti dari Universitas Granada, Spanyol. Namun, ia mengatakan, aktivitas listrik di atmosfernya yang tebal telah terdeteksi. Tim yang dipimpin Morente mengetahui adanya petir dari hasil rekaman data yang dikirimkan wahana milik badan antariksa Eropa (ESA) Huygens yang dilepaskan ke atmoster Titan pada tahun 2005. Huygens yang sebelumnya dibawa wahana lain bernama Cassini itu merupakan wahana pertama yang menembus atmosfer Titan yang tebal. Saat wahana tersebut masuk ke atmosfer Titan, langsung terempas 30 derajat oleh dorongan angin yang kuat. Saat itulah, Huygens mendeteksi aktivitas listrik. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Icarus edisi terbaru. Penemuan aktivitas l

Aktivitas Matahari Memengaruhi Perubahan Iklim

BANDUNG — Perubahan iklim global yang terjadi dalam beberapa dasawarsa terakhir ini tidak hanya ditentukan dari aktivitas manusia. Aktivitas siklus matahari juga diyakini turut memiliki andil terhadap terciptanya pemanasan global. "Secara jangka panjang, faktor kosmogenik (aktivitas matahari) memiliki andil dalam perubahan iklim yang terjadi di bumi, meskipun itu tidak sebesar pengaruh yang dipicu faktor antropogenik atau aktivitas manusia," ucap peneliti utama bidang astronomi-astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, di Bandung. Menurutnya, beberapa peneliti di dunia bahkan menuding bahwa aktivitas matahari dalam memicu perubahan iklim lebih dominan ketimbang faktor manusia. Hal ini ditandai sejumlah parameter, di antaranya memanasnya planet-planet lain di sistem tata surya, khususnya Planet Mars. Menurutnya, paham atau penelitian yang meyakini bahwa matahari memiliki andil di dalam memicu pemanasan global di bumi masih terbilang jarang. Me

2012, Matahari, dan Bosscha

Kalau menyimak wacana tentang Kiamat 2012 yang disebut berdasarkan sistem kalender Maya, argumen pentingnya ada di sekitar Matahari. Antara lain disebutkan, pada tahun 2012 aktivitas Matahari, yang sudah dimulai sejak tahun 2003, akan mencapai puncaknya. Selain itu, Matahari dan Bumi akan berada segaris dengan lorong gelap di pusat Galaksi Bima Sakti. Tentu, Matahari amat sentral bagi Tata Surya, khususnya Bumi dan kehidupan yang ada di biosfernya. Jika ada peningkatan aktivitas di sana, Bumi pasti akan kena pengaruh. Namun, Matahari sudah rutin menjalani siklus aktivitasnya—yang berperiode 11 tahun itu—selama lebih dari empat miliar tahun dan sejauh ini baik-baik saja. Kini, seiring dengan merebaknya buku tentang Kiamat 2012, juga film-film Hollywood tentang tema yang sama, juga muncul bantahan, tidak saja dari pimpinan suku Maya, tetapi juga dari kalangan astronomi. Mudah dimengerti kalau kalangan astronomi lalu bersuara. Ini karena penyebar kabar Kiamat 2012 banyak menyebut benda la

Bintik Matahari Mulai Terlihat

BANDUNG — Bintik matahari yang disebut sunspot 1035 mulai terlihat membesar, yaitu hingga berukuran tujuh kali planet Bumi. Seperti dilaporkan di Space Weather News, sunspot ini telah mengembang cepat sejak terlihat pertama kali pada 14 Desember lalu. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka 1035 menjadi sunspot terbesar tahun ini, bahkan tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang diungkapkan peneliti Lapan, Clara Yono Yatini, bintik hitam menjadi pertanda tingkat keaktifan matahari. Ketika masa aktif itu mencapai puncak, matahari dapat menimbulkan ledakan (corona mass ejection) yang dapat menghujani Bumi dengan partikel yang berpotensi mengganggu. Sebelumnya, Lapan dan berbagai peneliti dunia telah memperkirakan bahwa masa puncak aktivitas matahari yang kini berada di siklus ke-24 ini akan terjadi pada rentang 2012-2013. Pada masa inilah diduga akan terjadi badai luar angkasa ekstrem akibat aktivitas matahari. Masa puncak aktivitas di siklus terdahulu, yaitu ke-23 terjadi pada tahun 200

Badai Matahari 2013 Bukan Akhir Dunia

DENPASAR — Sejumlah peneliti antariksa di dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktivitas matahari yang saat ini terus meningkat. Aktivitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik. "Pada 2012 hingga 2015 bintik matahari diperkirakan mencapai titik yang sangat banyak dan itu akan memicu banyak ledakan," ujar Dra Clara Yono Yatini, MSc, Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), di sela-sela sosialisasi fenomena cuaca antariksa 2012-2015 di Denpasar, Bali. Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena badai matahari tidak akan menghancurkan peradaban dunia. "Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi saja," tegas Clara Yono. Sistem teknologi yang terpengaruh, misalnya, rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikas

Asteroid Gelap Mengancam Bumi

HOUSTON - Sebuah teleskop inframerah telah menemukan beberapa asteroid amat gelap yang beredar di sekitar orbit Bumi tanpa terlihat. Kegelapan dan bidang orbit yang miring membuat benda-benda angkasa itu terlewat dalam pencarian obyek yang mungkin menghantam Bumi. Obyek-obyek gelap itu baru terlihat setelah dicari menggunakan teleskop NASA yang bernama Wide-Field Infrared Survey Explorer (WISE). Teleskop yang diluncurkan 14 Desember lalu itu difungsikan untuk memetakan langit dalam cahaya inframerah. Nah dalam pengamatan selama enam minggu menggunakan WISE, para peneliti telah menemukan 16 asteroid asing yang beredar dekat orbit Bumi. Dari semuanya, 55 persen memantulkan kurang dari sepersepuluh cahaya Matahari, sehingga asteroid itu sulit terlihat menggunakan teleskop biasa. Salah satu asteroid bahkan segelap aspal segar dan memantulkan kurang dari 5 persen cahaya yang diterimanya. Kebanyakan asteroid ini memiliki orbit yang miring dibanding orbit-orbit sebagian besar planet dan aste

Pelangi Bulan (MoonBow)

Pelangi atau bianglala, terjadi pada saat cahaya matahari bersinar pada tetesan air dan biasanya terjadi pada atmosfer setelah hujan. Ini merupakan busur spektrum besar yang terjadi akibat pembiasan cahaya matahari dan butir air. Cahaya matahari yang terdiri dari bermacam warna (polikromatik) melewati butir air dan untuk selanjutnya terjadi pembiasan. Pembiasan cahaya ini mirip dengan yang terjadi pada prisma kaca, mata kita biasanya menangkap tujuh warna berbeda yang terdapat pada cahaya matahari, yaitu merah, kuning, hijau, biru, ungu, nila dan jingga. Pelangi bulan ( moonbow) adalah salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Moonbow terjadi saat malam hari, saat matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas matahari. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah,

Katak yang "Punah" Ditemukan Lagi Setelah 30 Tahun

SYDNEY – Sejenis katak yang diduga telah punah 30 tahun lalu, kembali ditemukan di tanah pertanian terpencil di Australia. Penemuan kembali katak lonceng bertotol kuning ini mengingatkan kembali perlunya perlindungan terhadap lingkungan supaya keindahan warna dan suara katak itu bisa dinikmati generasi mendatang. Katak itu ditemukan kembali oleh Luke Pearce, seorang petugas konservasi pada Oktober 2008 saat ia meneliti spesies ikan langka di Southern Tablelands negara bagian New South Wales. Waktu itu Luke tengah mencari ikan perch pigmi di sungai berarus. Matanya tiba-tiba tertuju pada titik kuning di dekat air yang ternyata seekor katak. Ia langsung merasa bahwa katak yang ia lihat itu istimewa. Meski demikian, karena keahliannya adalah meneliti ikan, ia tidak menyimpulkan apapun. Luke baru kembali ke lokasi itu tahun 2009 bersama ahli-ahli katak yang memastikan bahwa yang dijumpai adalah katak yang dianggap sudah punah. Ketika diteliti lagi, ternyata di daerah itu ada koloni yang te

Dua Dinosaurus Super Langka Ditemukan di Utah

UTAH - Fosil dari spesies dinosaurus yang belum pernah diketahui sebelumnya, baru-baru ini ditemukan di lempeng-lempeng batuan di Utah, AS. Para ilmuwan yang menemukan fosil ini mengatakan bahwa bebatuan itu begitu kerasnya sehingga untuk melepaskan sebagian fosil itu terpaksa harus digunakan peledak. Tulang-belulang dari Monumen Nasional Dinosaurus itu merupakan bekas dari sejenis sauropod, yaitu hewan berleher panjang dan pemakan tumbuhan yang dinyatakan sebagai hewan terbesar yang pernah ada di permukaan bumi. Di antara temuan ini juga terdapat dua tengkorak utuh dari jenis-jenis sauropod lainnya. Para ilmuwan menyatakan bahwa dua tengkorak itu adalah temuan yang super langka. Menurut Dan Chure, paleontolog dari monumen yang terletak di antara Utah dan Colorado itu, semua fosil tersebut memberikan masukan lebih banyak tentang kehidupan dinosaurus 105 juta tahun yang lalu, dan juga tentang evolusi gigi sauropod yang bisa menunjukkan kebiasaan makan dan informasi lainnya. "Hampi

Langit yang Mengembalikan

Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit. "Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11) Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan". Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut. Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan. Lapisan oz

Atap yang Terpelihara

Gambar di samping ini memperlihatkan sejumlah meteor yang hendak menumbuk bumi. Benda-benda langit yang berlalu lalang di ruang angkasa dapat menjadi ancaman serius bagi Bumi. Tapi Allah, Pencipta Maha Sempurna, telah menjadikan atmosfir sebagai atap yang melindungi bumi. Berkat pelindung istimewa ini, kebanyakan meteorid tidak mampu menghantam bumi karena terlanjur hancur berkeping-keping ketika masih berada di atmosfir. Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit: "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32) Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi d

Bentuk Bulat Planet Bumi

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5) Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat. Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa

Pemisahan Langit dan Bumi

Gambar disamping ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah. Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30) Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Ar

Mengembangnya Alam Semesta

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini: "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47) Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta ses

Penciptaan Alam Semesta

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut: "Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101) Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yan

Mengukur Terang Demi Pelajari Energi Gelap

Cahaya adalah aspek dasar dari astronomi, tapi anehnya para astronom justru tak memiliki aturan pakem untuk mengukur tingkat keterangan. Nah, sebentar lagi ini akan berubah, karena ukuran skala terang kuno akan diperbaharui, sehingga sifat sebenarnya dari energi gelap juga bisa diketahui. Lebih dari 2.000 tahun lalu, astronom asal Yunani, Hipparchus, menetapkan skala ranking terang bintang. Sekarang, para astronom masih memakai sistem itu, yaitu dengan mengukur tingkat terang dengan membandingkannya ke beberapa bintang referensi. Masalahnya, tingkat terang bintang-bintang referensinya saja tak diketahui dengan akurat, dan pengukurannya tidak sejalan dengan perkembangan teknologi pendeteksi. Contohnya, pengukuran paling akurat untuk tingkat terang bintang Vega saja berasal dari tahun 70'an. "Mengejutkan. Kemajuan di bidang itu (ukuran tingkat terang bintang) sangat kecil dalam beberapa dekade terakhir," tutur Gary Bernstein dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia. Untu

Ledakan Bone adalah Asteroid Jatuh

JAKARTA — Pakar astronomi mengungkapkan bahwa ledakan besar yang terjadi di perairan Teluk Bone pada 8 Oktober 2009 lalu adalah akibat jatuhnya meteorit yang berasal dari asteroid berdiameter sekitar 10 meter ke bumi. "Ledakan terjadi karena tekanan atmosfer menyebabkan pelepasan energi yang cukup besar, di mana kecepatan jatuh meteorit tersebut sekitar 20,3 km per detik atau 73.080 km per jam," kata pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr Thomas Djamaluddin di Jakarta, Selasa (27/10). Sistem pemantau internasional untuk larangan percobaan nuklir dari 11 stasiun, ujarnya, melaporkan telah mendeteksi adanya ledakan besar yang berpusat di sekitar lintang 4,5 LS dan bujur 120 BT, sekitar pukul 11.00 Wita pada 8 Oktober. Analisis ledakan menunjukkan bahwa kekuatan ledakan sekitar 50 kiloton TNT (trinitrotoluena) dan sinyal ledakan tersebut juga mencapai stratosfer yang tingginya lebih dari 20 km. Kebanyakan asteroid yang jatuh tidak menyebabkan

Ilmuwan Kaji Mitigasi Asteroid Pembunuh

BANDUNG - Sejumlah ilmuwan dan pakar melakukan pertemuan baru-baru ini di Mexico City membahas pembuatan sistem peringatan dini (mitigasi) berjaringan global dari kemungkinan ancaman asteroid pembunuh yang dapat menghujam Bumi di masa-masa mendatang. Pertemuan yang berakhir 20 Januari 2010, seperti dilansir Space.com pada 29 Januari 2010, diadakan oleh Asosiasi Penjelajah Angkasa serta Pusat Regional Ilmu Antariksa dan Pendidikan Teknologi untuk Wilayah Amerika Latin dan Karibia (CRECTEALC). Workshop ini dihadiri para ahli pelacak asteroid, astronom, mantan astronot, ahli manajemen bencana, pakar komunikasi dan otoritas dari PBB. Workshop ini bertujuan untuk menjembatani satu langkah besar ke d epan mengenai ide perlunya komponen informasi, analisi, dan sistem peringatan berjaringan mengenai ancaman asteroid, tutur Ray Williamson, Direktur Eksekutif Yayasan Keamanan Dunia (SWF) yang ikut mengorganisir pertemuan itu. Uniknya, pertemuan ini berakhir tidak jauh setelah terjadinya peristiw

Ternyata "Alien" Sudah di Bumi Membaur dengan Manusia

LONDON — Ilmuwan Bulgaria menyatakan, alien atau makhluk luar angkasa sudah ada di bumi di antara kita. Mereka bahkan mengklaim sudah membuat kontak dengan makhluk cerdas di luar bumi itu. “Alien sudah ada di antara kita, dan mengawasi kita sepanjang waktu,” kata ilmuwan Bulgaria, Lachezar Filipov, kepada media Bulgaria. Mereka mengaku bekerja untuk memecahkan serangkaian simbol kompleks yang dikirimkan ke mereka. Kini mereka sedang mengerjakannya. Hal itu dikatakan oleh ilmuwan dari Space Research Institute milik Pemerintah Bulgaria. Mereka mengklaim telah menjawab 30 pertanyaan yang telah dikirim alien. Lachezar Filipov, Wakil Direktur Space Research Institute dari Bulgarian Academy of Sciences, mengonfirmasi hasil riset itu. Ia mengatakan, pusat riset telah menganalisis 150 lingkaran pada ladang (crop circles) dari seluruh dunia. Mereka yakin hal itu akan menjawab pertanyaan. “Mereka tidak bermusuhan dengan kita. Mereka ingin membantu kita, tetapi kita belum berhasil menjalin kontak

Mata Tuhan Memandangi Dunia dari 700 Tahun Cahaya

Para ilmuwan menyebut gambar bintang yang berhasil ditangkap oleh sebuah teleskop raksasa di pegunungan Chili ini Mata Tuhan. Mata Tuhan atau dikenal juga dengan sebutan Helix Nebula memandang bumi jauh dari ruang angkasa atau mencapai sekitar 700 tahun cahaya. Helix Nebula menyerupai bola mata berwarna biru dan dihiasi warna putih serta kelopak berwarna merah muda. Kumpulan warna tersebut terbentuk oleh lapisan gas dan debu yang diterbangkan serta dipancarkan oleh bintang yang akan berakhir masa hidupnya dalam kurun ribuan tahun mendatang. Matahari juga diperkirakan akan bernasib serupa dengan bintang ini kendati tidak dalam waktu 5 miliar tahun. Helix Nebula terletak pada konstelasi Aquarius dan dapat diamati oleh astronom amatir dengan menggunakan teleskop biasa walaupun tampak redup gambarnya. Menempati sebuah wilayah di langit dengan ukurannya yang mencapai separuh dari bulan purnama, Helix Nebula berukuran sangat besar sehingga dibutuhkan pantulan cahaya dua setengah tahun unt

Tiga Pengorbit Mars Bersiap Awasi Pendaratan

LOS ANGELES, MINGGU - Tiga buah satelit yang saat ini mengobrit Planet Mars mulai menempatkan diri ke posisi orbit yang tepat untuk mengawasi pendaratan robot ke permukaan Mars. Rover atau kendaraan robot penjelajah yang diberi nama Phoenix dijadwalkan akan diturunkan pada dua bulan lagi. Phoenix merupakan rover pertama dalam program Mars Scout NASA yang diluncurkan pada 4 Agustus 2007. Dengan misi utama mencari es di bawah tanah selama 3 bulan, wahana tersebut dilengkapi lengan robotik yang akan mengambil sampel tanah dan menganalisisnya dengan instrumen-instrumen laboratorium yang dibawanya. Wahana tersebut akan diturunkan ke wilayah dekat kutub utara Mars pada 25 Mei 2008. Pendaratan tersebut akan direkam tiga satelit, masing-masing Mars Odyssey dan Mars Reconnaissance milik NASA serta Mars Express milik badan antariksa Eropa, ESA. Ketiga satelit telah diatur agar berada di sekitar lokasi saat pendaratan dilakukan. Data-data yang dipancarkan Phoenix sesaat setelah mendarat juga

Kabut Nebula Berbentuk Kelelawar Angkasa

Sebuah foto kabut nebula yang tersembunyi di dekat gugus bintang Orion memperlihatkan bentuk seperti seekor kelelawar sedang membentangkan sayapnya akibat pancaran gas yang muncul dari pusatnya. Adalah bintang-bintang di Orion yang memancarkan cahaya dan angin kuat sehingga menghasilkan bentuk unik yang kemudian dinamai NGC 1788 itu. Lingkungan yang amat dinamis tersebut membantu terbentuknya ”rahim perbintangan”, tempat bintang-bintang dilahirkan. NGC 1788 adalah sebuah nebula pantul di mana gas dan debu memantulkan cahaya dari gugusan bintang-bintang muda. Hasilnya berupa bentuk gas bercahaya, seperti kelelawar mengembangkan sayapnya. Foto yang diambil menggunakan teleskop MPG/ESO 2,2 meter milik Observatorium La Silla European Southern Observatory di Cile tersebut diumumkan Selasa (3/3/2010). Bintang-bintang raksasa di Orion diyakini menjadi penyebab pancaran gas hidrogen di nebula yang tampak sebagai garis merah nyaris vertikal di sebelah kiri foto. Sedikit saja bintang ya

Pengorbit Mars Membuat Para Ilmuwan Kagum

PASADENA — Para ilmuwan dan pengamat antariksa terpukau oleh melimpahnya data yang dikirimkan wahana pengorbit NASA yang dikirim ke Mars. Badan antariksa tersebut menyatakan, Rabu (3/3/2010), bahwa pengorbit bernama Mars Reconnaissance Orbiter telah mengirimkan data sebesar 100 terabit yang telah terkumpul sejak tahun 2006. Data sebanyak itu kira-kira sebanding dengan 3 juta lagu MP3. Wahana pengorbit itu diluncurkan dari Florida tahun 2005 lalu tiba di Mars pada tahun 2006. Wahana ini merupakan pengintai tercanggih yang pernah dikirim ke planet merah itu. Rich Zurek, ilmuwan proyek NASA dari bagian Laboratorium Daya Dorong Jet, mengaku kagum dengan kualitas gambar dan data lainnya yang dia terima. Data tersebut bisa membantu para ilmuwan lebih memahami planet itu. Sekadar catatan, pengorbit itu tahun lalu sempat mengalami masalah komputer sehingga operasi ilmiahnya sempat terhenti. Namun, wahana tersebut kini sudah bekerja normal. sumber : kompas.com

Opera Pamer Browser Masa Depan

New York - Opera Software merilis preview pertama, browser masa depan untuk komputer dan perangkat mobile yang memiliki kemampuan internet. Browser ini diklaim tiga kali lebih cepat dibandingkan pendahulunya. Disebut Opera 10 alpha, browser ini belum memiliki kemampuan penuh. Preview ini lebih ditujukan bagi desainer web agar bisa mengetahui peningkatan secara signifikan yang ada pada Opera 10, terutama yang berhubungan dengan render halaman serta pemenuhan standar web.

Kartu Grafis Tercepat di Dunia

Jakarta - Saphire sebagai satu-satunya vendor komputer yang sangat setia dengan Graphics Processing Unit (GPU) AMD, telah merilis kartu grafis yang diklaim sebagai yang tercepat di dunia. Kartu grafis tersebut adalah Sapphire Radeon HD 5970, dimotori oleh GPU dengan nama sandi Hemlock, produk ini berhasil menorehkan rekor tertinggi pada aplikasi benchmark 3D Vantage dengan angka 22,000.

Opera 10.50 Diklaim Tercepat di Windows

Jakarta - Opera Software merilis browser internet versi baru yang oleh perusahaan itu diklaim paling cepat untuk menjelajahi web untuk platform berbasis Windows. Disebut Opera 10.50 browser gratis itu desainnya lebih ramping dan lebih halus dan dipadukan dengan kemampuan jejaring sosial bersama dengan kemampuan baru browsing private yang menyembunyikan semua jejak situs yang dikunjungi.

Menginstall Komponen Baru pada Delphi

Di sini kami akan memberikan contoh cara menginstall komponen baru pada Delphi 3. Sebelumnya download terlebih dahulu komponen IEButton. Adapun caranya adalah sebagai berikut : Setelah Anda mendownload dan mengekstrak file tersebut, maka Anda akan memperoleh empat buah file. Copy keempat file tersebut ke direktory Lib (biasanya C:\Program Files\Borland\Delphi 3\Lib). Jalankan program Delphi Anda. Dari menu Component, pilih Install Component. Pada bagian Unit File Name, klik Browse dan arahkan ke letak file IEBtn.pas (C:\Program Files\Borland\Delphi 3\Lib\IEBtn.pas). Untuk bagian Package File Name, Anda bisa mengisi dengan C:\Program Files\Borland\Delphi 3\Lib\dclusr30.dpk. Klik OK. Jika penginstallan komponen berhasil maka akan nampak komponen IEButton pada bagian Win95.